Di sebuah Istana yang sangat luas, tinggallah
seorang raja yang sangat kaya raya dan sangat terkenal di negeri itu. Ia adalah
seorang yang berkuasa dinegeri itu dan rakyat pun menetapkan dia sebagai
pemimpin seorang pemimpin.
Nama raja itu adalah Efirz Kim Young dan dia
mempunyai seorang istri yang setia disisinya, namanya Yuri Min, mereka
mempunyai dua orang anak yaitu Kiyo dan Yumi. Disuatu saat, Efirz Kim Young dan
Yuri Min beserta para pengawal pergi keluar untuk melihat bagaimana keadaan
rakyatnya yang secara langsung dilihat oleh mata mereka sendiri.
Kedua anak mereka Kiyo dan Yumi ditinggal di Istana
bersama dengan 55 pembantu dan 133 pengawal. Kiyo adalah anak pertama laki-laki
dan Yumi anak perempuan satu-satunya. Ketika mereka ditinggal oleh ayah dan ibu
mereka di Istana, mereka sangat gembira dan senang sekali karena ayah dan ibu
mereka tidak ada, biasanya jika mereka bermain, ayah dan ibu sering menegur dan
memarahi mereka agar tenang dan tidak membuat malu kepada orang lain. Di
tengah- tengah keasikkan bermain, dengan tidak sengaja Kiyo tersenggol Guci
yang sangat mahal dan disukai oleh ayah mereka, yang terbuat dari cermin kaca
dan di lapisi dengan emas perak, Guci tersebut jatuh dan pecah. Namun, suara
pecah guci itu pun didengar oleh salah satu pembantu diruangan itu dan
dilihatnya dalam keadaan pecah. Namun, kedua anak tersebut tenang dan menyuruh
pembantu tersebut untuk membersihkannya.
Tak lama kemudian, setelah kejadian itu, datanglah Efirz
Kim Young dan Yuri Min beserta para pengawalnya. Kemudian datanglah Kiyo dan
Yumi menghampiri Ayah dan ibu mereka lalu memeluk dan mencium, ditengah
keheningan Kiyo dan Yuri memberitahu kepada Ayah mereka bahwa Guci kesukaan
ayah telah dipecahkan oleh sipembantu di ruangan itu.
Dengan hati yang kecewa Kim Young memanggil para pengawal pribadinya
untuk mengumpulkan semua pembantu diistana di ruang tamu, maka pengawal
tersebut mengumpulkannya. Dan Setelah mengumpulkan para pembatu tersebut, maka Efirz
Kim Young memberi kesempatan kepada kedua anaknya untuk menceritakan apa yang
telah terjadi.
Namun, dengan rasa takut, sipembatu yang telah melihat dan
membersihkan pecahan guci tersebut mengakui bahwa sebenarnya bukan dia yang
memecahkan guci tersebut, melainkan kedua anak raja tersebut. Secara berulang-ulang
mengakuinya dan sambil menagis-nangis dan bahkan berlutut dikaki raja, namun
raja tetap tidak menerima sebab kedua anak-anaknya membujuk-bujuk dia bahwa
sipembantu itulah yang memecahkan guci itu.
Akhirnya, raja mengambil keputusan, bahwa sesuai hokum
atau aturan yang berlaku di Istana “Barang
siapa saja pelayan dan pengawal yang melakukan kesalahan dan merencanakan yang
jahat akan diberikan hukuman” raja memberi perintah kepada pengawal untuk
memberi hukuman kepada sipembatu itu.
Kemudian, Yuri Min istri dari raja tersebut, berdiri didepan raja dan
kedua anaknya beserta para pembantu. Yuri Min berkata “ Biarkan saja saya yang
menggantikan sipembantu untuk dihukum dan sekarang apa yang harus saya
lakukan?” (istri raja tersebut hanya
ingin menguji bagaimana respon dari anak-anaknya dan sipembantu tersebut).
Lalu sipembantu itu berkata “Tidak..
tidak, biarkan saja saya yang dihukum, asalkan saya tidak dipecat jadi
pembantu…” dan kemudian kedua anak-anaknya berkata “ ibu, jangan .. kami tidak
mau kehilangan ibu biarkan sipembantu itu saja yang dihukum,…”. Yuri Min berkata “Jujur tidak jujur maka saya yang menaggungnya”.
Lalu kedua anaknya berkata “kami mau ikut bersama
dengan ibu, karna kami yang salah” lalu kata Yuri Min “kalian yang salah,
mengapa kalian tidak beritahu dari tadi?”. Jawab kedua anak tersebut “kami
takut dengan ayah dan ibu” maka menyesallah kedua anak tersebut dan sambil
minta maaf kepada ayah dan ibu dan
kepada sipembantu tersebut.
“THANKS GOD BLESS YOU”
Karya: Efirz