Kamis, 08 Oktober 2015

BELAJAR DARI LAYANGAN DAN BENANG



BELAJAR DARI LAYANGAN DAN BENANG
Sahabat,....

Di suatu sore, beberapa anak bermain layangan. Salah satu layangan berkata, "Aku kesal, Aku mau terbang tinggi, Setinggi-tingginya tanpa ada yang menahan, Tapi kenapa aku harus diikat dengan benang?

Aku jadi tidak bisa terbang dengan bebas!!"

Angin pun lalu bertiup kencang...
"Anginnya kencang, aku akan mendekati layangan lain, supaya benangku bisa putus. Nanti aku dapat terbang tinggi dan bebas !"

Maka dgn dorongan angin,
si layangan pun berusaha mendekati layangan lain, membiarkan benangnya bergesekan dgn benang mereka.

Sesaat kemudian, benangnya putus... "Sekarang aku bisa terbang semauku, naik tinggi sesukaku"

Tapi kemudian, apa yang terjadi?
"Kenapa ini? Kok aku jatuh?"
Layangan itu jatuh dan tersangkut di atas pepohonan.

"Aku tersangkut... Kenapa begini?
Bukannya terbang tinggi, aku malah tersangkut di pepohonan"

"Sekarang aku tahu, Justru karna aku terikat benang, Makanya aku bisa tetap melayang di udara" Ternyata benang itu yang membuat aku bisa tetap terbang..."
Sahabat,

”Kecongkakan mendahului kehancuran dan tinggi hati mendahului kejatuhan”
Sahabat,

Pada dasarnya hati manusia itu seperti layangan yang ingin hidup bebas sesuka hati, tanpa peduli nasehat dan didikan.

Sering kita pikir nasehat, didikan dan peraturan adalah sesuatu yang mengekang, mengikat bahkan membatasi diri kita. Padahal semua hal itu sebenarnya sama seperti benang pada layangan: "Itulah yang membuat kita tetap TERBANG dan BERHASIL!!"

Saat hati kita akan membuat pilihan yang salah, benang “nasehat dan didikan” menarik kita utk tetap ada di jalan yang benar.

Saat hati mulai sombong karna ada di puncak keberhasilan,
benang “nasehat dan didikan” itu juga yang menarik kita kembali untuk rendah hati.

Benang pasti terhubung dengan 1 sosok yang mengarahkan layangan.
Sosok itu adalah Allah kita dan benang adalah firman-Nya. 

Di saat kita memutuskan benang itu, maka otomatis kita terpisah dgn Allah sumber kehidupan. Allah sayang kita semua.Top of Form
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

I Love JESUS, yes I do